Total Tayangan Halaman

Rabu, 08 Juni 2011

ATASI KESEDIHAN DENGAN SHOLAT

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh..

Aku diliputi oleh besarnya dosaku, namun setelah kubandingkan dengan ampunan-Mu, Wahai Tuhanku,…ampunan-Mu ternyata lebih besar. Wanita muslimah generasi pertama telah mengenal shalat sebagai hubungan antara hamba dengan Tuhannya, dan hanya orang-orang khusyu’ yang mendapat kemenangan dan keberuntungan di dalamnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya. " (Al-Mu ' minun ayat 1-2)

Mereka mendirikan shalat malam dengan taat dan khusyu’. Mereka meyakini itu sebagai bekal utama ke alam akhirat. Sesuatu yang sangat membantu dalam menyampaikan dakwah kepada orang-orang adalah dengan shalat. Mereka meyakini bahwa shalat memberikan kekuatan dan keinginan keras untuk menghadapi kesulitan dan masalah-masalah pelik. Mereka juga menyadari bahwa shalat malam adalah merupakan salah satu ibadah utama untuk bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, di mana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada Sang Da'i Pertama, (Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam), "Dan pada sebagian malam hari sholat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. " . (Al-Isra' ayat 79). Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala  memuji orang-orang yang bangun untuk shalat malam, "Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. " (Adz-Dzariyat ayat 17)

Anas bin Malik radhiallahu’anhu. meriwayatkan bahwasanya Rasulullah masuk ke dalam masjid. Beliau melihat ada tali yang terikat antara dua tiang masjid, kemudian beliau bertanya, "Untuk apa tali ini?"” Ini adalah tali Zainab radhiallahu anha. Bila dia lelah dan mengantuk, maka dia akan bergantung kepadanya”. Rasulullah  bersabda, "Bukalah tali ini. Hendaklah seseorang shalat dalam keadaan bersemangat saja, dan bila dia lelah hendaklah dia tidur." (H.R. Bukhari dan Muslim). Jadi, para wanita itu telah berusaha keras untuk mencapai ridha Allah, tetapi Rasulullah telah memerintahkan mereka agar jangan membebani diri mereka sendiri dengan sesuatu yang di atas kemampuan mereka, karena sebaik-baik ibadah adalah yang selalu dipelihara walaupun sedikit.

Kita mengetahui bahwa saat ini kebanyakan wanita, waktunya terbuang percuma dengan urusan-urusan dunia, siang dan malam. Seandainya mereka mau mendirikan shalat dua rakaat saja di penghujung malam, maka dengannya mereka dapat mengusir syaitan. Sebaik-baik urusan adalah pertengahannya. "Celakalah orang-orang yang berlebih lebihan," Rasulullah  menyebutnya tiga kali berturut-turut”. (H.R. Muslim)
Mutiara Kata : Kehidupan ini sangat singkat, maka jangan Anda persingkat lagi dengan kesedihan. Yakinlah kepada Allah bila Anda benar-benar jujur dalam keimanan, dan bergembiralah dengan hari esok bila Anda telah bertaubat.

oooOooo

Mengapa Allah menyuruh kita bangun bangun di tengah malam untuk melaksanakan sholat tahajjud? Apa rahasia di balik perintah Allah tersebut? Apakah betul orang-orang yang bertahajjud di tengah malam akan diangkat Alllah ke tempat yang terpuji? Mengapa Rasul sangat merkomendasikan Tahajud ? . Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan pada sebagian malam bertahajjudlah dengannya sebagai tambahan bagimu.Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji”. (Al- Isra’ ayat 79). Rasulullah pun bersabda, "Jika tidak karena memberatkan umatku, niscaya aku wajibkan tahajud ke atas mereka"

Kata tahajjud diambil dari kata hujud yang berarti tidur. Kata tahajjud dipahami oleh Al-Biqai dalam arti tinggalkan tidur untuk melakukan sholat. Sholat ini juga dinamakan sholat lail/sholat malam, karena ia dilaksanakan di waktu malam yang sama dengan waktu tidur. Rahasia bangun di tengah malam untuk sholat tahajjud, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, Sesungguhnya bangun di waktu malam, dia lebih berat dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya bagimu di siang hari kesibukan yang panjang”.(Al-Muzzammil ayat 6-7). Ayat ini mengandung dua hal yang sangat mengesankan, yaitu pertama, sengaja untuk bangun malam, dan kedua, bacaan di malam hari memiliki efek dan dampak yang lebih mengesankan. Dengan sengaja bangun malam hanya dapata dilakukan oleh orang yang memiliki niat kuat. Niat yang kuat pasti didorong oleh motivasi yang kuat, sehingga pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh. Apalagi sholat tahajjud adalah sholat sunnah, yang insya Allah orang yang melaksanakannya adalah orang yang memang punya niat yang ikhlas dan bermotivasi yang kuat. Lain halnya dengan sholat wajib, terkadang kita melaksanakan sholat wajib hanya sekedar “gugur kewajiban”.

Sholat tahajjud dilakukan harus setelah tidur (meskipun sebentar). Apa manfaatnya? . Sudah tentu bila bangun tidur pasti pikiran kita lebih segar. Bayangkan saja dalam sat1 hari, jantung kita berdetak 100.000 kali, darah kita mengalir melalui 17 juta mil arteri, urat darah halus dan juga pembuluh-pembuluh darah. Tanpa kita sadari rata-rata sehari kita berbicara 4.000 kata, bernafas sebanyak 20.000 kali, menggerakkan otot-otot besar sebanyak 750 kali, dan mengoperasikan 14 milyar sel otak. Manusia perlu istirahat, dan tidur adalah istirahat yang sangat baik menurut ilmu kesehatan. Dengan tidur berarti terjadi proses pemulihan sel tubuh, penambahan kekuatan dan otak kita kembali berfungsi dengan sangat baik. Tak heran jika Allah berkehendak agar sholat tahajjud dikerjakan setelah tidur agar pikiran yang fresh akan membantu kita untuk lebih khusyu’ memaknai ayat-ayat Allah yang kita baca.

Bacaan di malam hari lebih mengensankan bila dibandingkan di siang hari, Coba anda tanyakan kepada orang yang hobinya break-breakan (ORARI), mereka lebih senang memilih berkomunikasi di malam hari kira-kira pukul 2.00 – 4.00, karena suara yang dihasilkan di waktu itu lebih cukup bagus dan jernih, meskipun daya jangkauannya sangat jauh. Berbeda dengan siang hari, suara breaker tidak begitu jelas karena banyak frekuensi yang mengganggu. Hal ini menunjukkan bahwa bangun di tengah malam dan menunaikan sholat tahajjud sangat baik untuk berkomunikasi dengan Tuhan, apalagi jika seorang hamba dengan khusu’ memahami makna bacaan ayat Al-Qur’an yang dibacanya, seolah Allah sedang menasihati kita dari apa yang kita baca. Entah itu berkaitan dengan nikmat syurga, ancman siksa neraka hingga tiada terasa meneteslah air mata kita, hilanglah sudah beban di jiwa kita karena kita bukanlah apa-apa, hanya mahluk lemah yang berlumuran dosa.

Prof. Dr. Mohammad Sholeh, MPd dalam disertasinya berjudul “Pengaruh Sholat Tahajjud terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik : Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi” antara lain mengungkapkan bahwa dalam tubuh manusia ada satu hormone yaitu kortisol sebagai indikator stress terhadap seseorang. Ada dua Indikasi Hormon kortisol tinggi: seseorang dalam kondisi tress, imunitas menurun, kondisi kesehatan buruk dan rentan penyakit. Sebaliknya jika hormone kortisol rendah, kekebalan tubuh meningkat, jiwa tenang, otak jernih, kontrol emosi, yang baik yang berimbas pada komunikasi dengan lingkungan yang baik. Lebih jauh mengungkapkan bahwa system ini berbentuk kimia, cairan, atau sel. Setidaknya ada tujuh bentuk, diantaranya yang disebut dalam dunia kedokteran, yaitu hormon kortisol, eosinofil, neutrofil, sel-K, basofil, makrofag dan imunoglobulin (IgA, IgM, IgG, IgD dan IgE).
Sebagai contoh, darah itu berwarna merah. Bila diambil dan diberi reagent (sejenis zat kimia yang biasa digunakan untuk nge-tes golongan darah), warnanya bisa berubah dan berbeda bentuk. Perubahan dan perbedaan bentuk ini menunjukkan fungsi yang berbeda, seperti ada sel yang namanya MAKROFAG, diambil dari kata Makro (besar) dan fag (pemakan). Itu adalah sel yang berfungsi memakan sel lainnya yang tidak normal. Nah sekresi (proses mengeluarkan dari dalam tubuh) MAKROFAG tergantung kondisi Psikis seseorang. Jika kondisi jiwanya kacau, misalnya anak nakal, istri atau suami menyeleweng, pekerjaan kantor menumpuk, kondisi ekonomi jatuh, dan atau problem hidup lainnya biasanya seseorang akan mudah stress. Dalam keadaan seperti ini, jika otak kita diphoto, teksturnya akan terlihat kacau. Jika makrofag tidak bersekresi oleh tubuh, maka akan berbahaya. Jika sekresinya hipo alias kurang, jadilah rentan penyakit, baik itu yang ringan ataupun yang berat seperti kanker : prostat, ginjal, rahim atau payudara. Karena sel-sel yang tidak normal yang ada dalam tubuh tak termakan oleh MAKROFAG. Tetapi jika kita rajin sholat dan tahajjud, iInsya Allah tak akan ada kanker tersebut.

Sholat dan tahajjud yang dimaksudkan adalah sholat dan tahajjud yang benar-benar "khusu' dan ikhlas" sebagaimana  Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, "Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam".(Al An'aam ayat 162). Dengan sholat tahajjud yang dilakukan secara rutin, ikhlas, dan khusyu’ akan mampu menciptakan karakter baru serta tangguh bagi pelaksananya, sehingga kita akan memiliki persepsi dan motivasi yang positif yang nantinya akan terhindar dari stress.

Rosulullah seusai sholat Isya’ berjama’ah, beliau kembali ke rumah, kemudian menunaikan sholat sunah sebanyak dua rakaat. Selanjutnya beliau tidur dengan didampingi siwak dan sajadah disamping kepalanya. Pada sepertiga malam Rosulullah bangun dan berdoa. Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dijelaskan bahwa Rosulullah menunaikan sholat malam ketika mendengar ayam jantan berkokok. Sedangkan doa beliau adalah sebagaimana Surat Ali Imran ayat 191-194, “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. Ya Tuhan kami, sesungguhnya siapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada lagi orang-orang yang zhalim seorang penolong pun. Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman (yaitu) : Berimanlah kamu kepada Tuhanmu, maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah kami atas dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti. Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rosul-rosul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji”.

Kemudian mengambil air wudhu, lalu beliau menggosok gigi dengan siwak, barulah beliau menunaikan sholat tahajud. Sebelum menunaikan sholat tahajud, beliau membukanya dengan dua rakaat sholat sunah terlebih dahulu (sholat sunah iftitah). Zaid bin Khalid Al-Juhni menggambarkan mengenai sholat malam Rosulullah bahwasanya “Rosulullah memulai sholat malam dengan dua rakaat ringan (cepat), kemudian sholat dua rakaat yang panjang, lalu sholat dua rakaat lebih pendek dari dua rakaat sebelumnya, sholat dua rakaat lagi lebih cepat dari dua rakaat sebelumnya, sholat lagi dua rakaat yang lebih cepat dari dua rakaat sebelumnya, sholat kembali dua rakaat lebih cepat dari sebelumnya, dan terakhir sholat satu rakaat. Jadi semuanya genap tiga belas rakaat”. (HR Muslim). Dijelaskan oleh Imam Muslim bahwa tiga belas rakaat yang dilakukan Rosulullah tersebut, dua rakaat diantaranya adalah sholat sunah qabliyah (sebelum) shubuh, bukan sholat tahajud, sehingga akhir sholatnya adalah dua rakaat sunah qabliyah, bukan satu rakaat witir. Ibnu Majah mengatakan bahwasanya Rosulullah tidak selalu menunaikan sholat malam dengan tiga belas rakaat, terkadang beliau menunaikan sholat malam dengan sebelas rakaat, terkadang juga cukup dengan sembilan rakaat saja.

Di dalam shahih Muslim dikisahkan bahwa terjadi dialog antara sahabat Qatadah dengan ‘Aisyah istri Rosulullah. Qatadah bertanya mengenai sholat witirnya Rosulullah, dan ‘Aisyah menjawab bahwa beliau mengerjakan sholat sebanyak sembilan rakaat, beliau tidak duduk kecuali pada rakaat ke delapan. Pada saat duduk,beliau berdzikir dan membaca tahmid, tetapi beliau tidak salam. Kemudian setelah lama duduk, beliau berdiri untuk rakaat ke Sembilan. Dan pada rakaat sembilan ini,setelah duduk berdzikir dan membaca tahmid beliau mengucapkan salam. Setelah itu, beliau sholat dua rakaat dalam keadaan duduk, tetapi setelah beliau menginjak usia lanjut, beliau mengurangi jumlahnya dari Sembilan menjadi tujuh rakaat. Dengan tata cara yang sama ketika beliau menunaikan sholat witir dengan sembilan rakaat.

Rosulullah menunaikan sholat tahajud dengan bacaan yang pelan tapi masih dapat didengar dari kamar ‘Aisyah. Tidak selamanya beliau membaca pelan, terkadang beliau membaca dengan keras (jahr). Untuk bacaan yang hukumnya panjang,beliau membacanya dengan mad yang jelas dan benar-benar panjang. Pada masa akhir hidup beliau terkadang Rosulullah membaca surah di dalam sholat tahajud sambil duduk, setelah bacaan di dalam sholat tahajud tersebut kurang dari tiga puluh ayat, atau empat puluh ayat beliau berdiri menyempurnakannya.

Dalam riwayat yang lain, Rosulullah jika membaca surah dalam sholat sambil duduk, maka rukuk dan sujudnya juga dikerjakan sambil duduk. Begitu keterangan yang disampaikan oleh ‘Aisyah. Dan jika di dalam bacaannya terdapat ayat yang menyebutkan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala, beliau berdoa memohon kepada-Nya, jika membaca ayat yang berisikan mengenai adzab, beliau meminta perlindungan, dan jika beliau membaca ayat yang menyebutkan mengenai kesucian Allah Subhanahu wa Ta’ala, beliau bertasbih. Surah yang dibaca pada dua rakaat setelah tahajud adalah Surah Al-Kafirun dan Al-Zalzalah. Dan jika Rosulullah ketinggalan sholat tahajudnya karena tertidur atau beliau sedang sakit, maka beliau qadha’ sholat tahajudnya di siang hari dengan jumlah dua belas rakaat. Dua belas rakaat tersebut tanpa disertai witir, karena yang diqadla hanya sholat tahajudnya saja. Namun jika Rosulullah sedang sakit, beliau tidak melakukan sholat tahajud.
 (cpz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar