Total Tayangan Halaman

Kamis, 09 Juni 2011

::-- UKASYAH CALON PENDUDUK SURGA --::==

Siang itu setelah Rasulullah SAW sholat berjamaah bersama sahabat-sahabatnya, beliau berdiri dan berkhutbah : “ Wahai sekalian manusia , aku adalah Nabi kalian, yang menasehati kalian untuk berbuat baik dan menjauhi segala kemungkaran dan aku adalah sahabat kalian. Barang siapa yang pernah aku sakiti dahulu, baik aku sengaja ataupun tidak sengaja, maka sebelum aku meninggalkan kalian hendaklah dia bisa mengambil qishash dariku"

Rasulullah SAW meminta kepada sahabat-sahabatnya, apabila ada yang pernah disakitinya, maka mereka bisa membalasnya saat itu juga. Namun para sahabat tetap diam dan tidak ada yang menjawab. Setelah tiga kali beliau mengulang permintaannya itu, barulah ada seorang sahabat yang berdiri yaitu Ukasyah bin Mihshan.

Ukasyah berkata : " Saya ya Rasulullah. Ketika peristiwa Badar, onta yang engkau naiki berjalan beriringan dengan ontaku dan waktu itu engkau melecutkan cambukmu dan mengenai perutku. Aku tidak tahu, apakah engau sengaja atau tidak ?".

Rasulullah SAW menjawab : " Tidak ada maksud aku kepadamu kecuali aku memang sengaja melakukannya ".

Kemudian Rasulullah SAW menyuruh Bilal untuk mengambilkan cambuknya di rumah putrinya Fatimah. Raut wajah Ukasyah yang menampakkan keseriusan, membuat para sahabat yang lain merasa kesal dan marah melihat kelancangannya. Seketika itu juga Sayidina Abu Bakar berdiri dan disusul Sayidina Umar, Sayidina Ali dan terakhir Hasan dan Husein. Semuanya berkata : " Wahai Ukasyah, kami tidak akan membiarkan engkau menyakiti tubuh Rasulullah sedikitpun dan jika engkau berkehendak, maka lakukanlah qishash itu kepada kami ".

Namun Rasulullah SAW meminta agar mereka kembali ketempat duduknya masing-masing : " Duduklah kalian. Allah telah mengetahui kedudukan kalian yang mulia di sisi-Nya".

Tidak lama kemudian datanglah Bilal dengan membawa sebuah cambuk dan cambuk itu langsung diserahkan kepada Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah SAW menyerahkan cambuk itu kepada Ukasyah, sambil berkata : “ Terimalah cambuk ini dan laksanakanlah keinginanmu ".

" Wahai Rasulullah, ketika engkau mencambukku aku sedang tidak mengenakan baju dan aku ingin agar engkau juga tidak mengenakan baju ", pinta Ukasyah dengan enteng.

" Baiklah " Kata Rasulullah SAW sambil melepaskan jubah yang menyelimuti tubuhnya.

Ulah Ukasyah ini membuat suasana semakin tegang dan bahkan sebagian sahabat hampir tidak bisa mengendalikan emosinya. Kalau saja Rasulullah SAW tidak mencegah mereka, maka mungkin Ukasyah sudah mereka pukul.

Begitu Rasulullah SAW melepas pakaiannya, lalu Ukasyah segera melemparkan cambuk dari tangannya dan langsung melompat memeluk perut Rasulullah SAW dengan sangat erat serta menciumnya sambil menangis. Sahabat yang lainpun semakin heran dengan kelakuan sahabat yang satu ini.

" Apa yang engkau inginkan, wahai Ukasyah ?", tanya Rasulullah SAW.

Kemudian Ukasyah menjawab : " Wahai Rasulullah, jiwaku adalah tebusanmu jika ada yang berani menyakitimu. Aku tahu bahwa hari ini adalah pertemuan kita yang terkahir, karena sebentar lagi engkau akan meninggalkan kami. Kalaupun nanti aku masuk surga tentu sulit bagiku untuk bertemu denganmu, karena derajat kita yang jauh berbeda. Tetapi jika neraka adalah tempatku maka inilah kesempatan terakhir bagiku menatap wajahmu. Oleh karena itu, sebelum kita berpisah aku ingin kulitku yang hina ini bersentuhan dengan kulitmu yang mulia.

Rasulullah SAW pun menangis mendengar ucapan Ukasyah ini, lalu beliau bersabda : “ Wahai sahabatku, jika kalian ingin melihat penduduk surga, maka lihatlah Ukasyah karena ketulusan cintanya kepadaku “.

Akhirnya semua para sahabat langsung berdiri dan memeluk Ukasyah secara bergantian serta menciumnya sebagai penghormatan atas dirinya yang telah dijamin masuk surga karena cintanya yang sangat tulus kepada Rasulullah SAW.

Subhanallah….Allahu Akbar…

=====:::::---o0o---:::::====tb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar