Total Tayangan Halaman

Selasa, 14 Juni 2011

CINTA OH CINTA


Satu kata yang penuh misteri.
Satu kata dengan berjuta makna.
Satu kata yang mempunyai kekuatan luar biasa.
CINTA dengan kekuatannya mampu membuat orang waras menjadi gila, CINTA dengan segala kekuatannya mampu membuat orang sadis menjadi romantis, CINTA dengan segala kekuatannya mampu mengubah pemikiran yang rasional menjadi irasional, CINTA dengan segala kekuatannya mampu membuat orang melakukan apa saja demi mendapatkannya.
Banyak orang yang bahagia karena CINTA dan tidak sedikit pula orang terluka karenanya.
Tertawa sendiri, tersenyum sendiri, mereka bilang sedang jatuh CINTA.
“Para penCINTA saling berdekapan lebih erat di antara mereka. CINTA dan keragu-raguan tiada pernah diungkapkan dalam bahasa yang sama,” kata Kahlil Gibran, Sang Maestro CINTA dari Padang Pasir.
Males makan, sedih berkepanjangan, sampai ingin loncat dari jembatan, mereka bilang lagi putus CINTA.
“Dari dulu, begitulah CINTA, deritanya tiada akhir,” kata Pat Kay dalam cerita Mitologi Budha.
CINTA oh CINTA…
CINTA dilahirkan untuk menyapa dunia dan menjadi rahmat bagi semesta. Pohon berbuah karena CINTA, Angin berhembus karena CINTA, Hujan turun karena CINTA, Sungai mengalir karena CINTA, Matahari bersinar karena CINTA.
Cerita CINTA Majnun terhadap Laila yang sangat terkenal itu, menunjukkan bahwa Majnun akhirnya dibunuh oleh CINTAnya kepada Laila. Qarun dibunuh oleh CINTAnya kepada harta benda. Dan Fir’aun dibunuh oleh CINTAnya kepada kedudukan.
Dan, sesungguhnya CINTA sejati itu adalah CINTA antara seorang hamba kepada penciptanya, yaitu Allah SWT yang Maha Mencintai (Al-Wadud).
Dia mencintai mereka dan mereka mencintai Allah (QS. Al -Ma’idah : 54).
Jika CINTA orang yang mabuk asmara kepada Laila dan Salma, telah
Merampas hati dan pikiran.
Lalu, apa yang dilakukan oleh orang yang kasmaran, yang di dalamnya
Mengalir rasa CINTA kepada Yang Mahatinggi?
(Syair dikutip dari buku La Tahzan)..cc..p

..CINTA TIDAK MEMERLUKAN SEBAB,,


Dalam satu kisah percintaan yang menarik, sepasang suami isteri berjalan di tepi sebuah danau indah, kemudian si isteri bertanya kepada si suami, “Mengapa abang menyukai saya? Mengapa abang mencintai saya?”
Lalu si suami menjawab, “Abang tidak bisa menerangkan sebabnya. Namun begitu, abang memang menyayangi dan mencintaimu.”
Mendengar jawaban si suami, si isteri berkata lagi, “Abang tidak bisa menerangkan sebabnya? Bagaimana mungkin abang bisa katakan abang sayang dan mencintaiku, sedangkan abang sendiri tidak bisa menerangkannya.”
“Betul! Abang tidak tahu sebabnya, tetapi abang bisa buktikan bahwa abang memang sayang dan mencintaimu,” kata si suami.
Lalu isterinya pun berkata, “Tidak bisa beri bukti! Tidak! Saya ingin abang terangkan kepada saya sebabnya. Kawan-kawan saya yang lain yang punya suami, semuanya tahu dan mampu menerangkan mengapa mereka mencintai, namun tidak dengan abang yang tidak mampu menerangkan sebabnya.”
Si suami menarik nafas panjang dan dia berkata, “Baiklah! Abang mencintaimu karena kamu cantik, mempunyai suara merdu, penyayang, dan mengingati abang selalu. Abang juga suka akan senyuman manismu dan tampak begitu manis jika kamu melangkah. Di situlah cinta Abang bersamamu.”
Si isteri tersenyum dan berpuas hati dengan apa yang dikatakan si suaminya tadi. Namun begitu, selang beberapa hari, si isteri mengalami kemalangan dan koma. Si suami sangat bersedih dan menulis sepucuk surat kepada isterinya yang disayangi. Surat itu diletakkan di sebelah tempat isterinya berbaring.
Surat itu berbunyi, “Sayang, jika disebabkan suaramu aku menicintaimu, sekarang bisakah engkau bersuara? Tidak! Oleh karena itu, aku tidak bisa mencintaimu. Jika disebabkan kasih sayang dan ingatanmu aku mencintaimu, sekarang bisakah engkau menunjukkan? Tidak! Oleh karena itu, aku tidak bisa mencintaimu. Jika disebabkan senyuman aku mencintaimu, sekarang bisakah engkau tersenyum? Tidak! Oleh karena itu, aku tidak mencintaimu. Jika disebabkan setiap langkah aku mencintaimu, sekarang bisakah engkau melangkah? Tidak! Oleh karena itu, aku tidak bisa mencintaimu.
Jika cinta memerlukan sebabnya seperti sekarang, aku tidak mempunyai sebab mencintaimu lagi. Adakah cinta memerlukan sebab? Tidak! Aku masih mencintaimu, dulu, kini, selamanya, dan cinta tidak perlu sebab. Kadangkala perkara tercantik dan terbaik di dunia tidak bisa dilihat dan dipegang, namun ia bisa dirasai dalam hati."cc

Senin, 13 Juni 2011

,,,,TAKDIR...

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh..

memang kematian, jodoh dan rezeki adalah takdir (ketetapan) yang telah ditentukan kepada manusia. Dalil tentang kematian sudah ditentukan adalah surah Ali Imron ayat 185 : “Dan setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah,sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya”. Sedang tentang jodoh yang telah ditentukan adalah surah Ar Rum ayat 21 :

“Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir”.

Adapun tentang telah ditentukannya rezeki kita adalah surah Saba ayat 24 : “Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi?” Katakanlah, “Allah”.

Jika kematian, jodoh dan rezeki sudah ditentukan, lalu mengapa kita berdoa dan berusaha untuk mendapatkannya? Jawabnya adalah :

Pertama, berusaha dan berdoa adalah ciri khas manusia yang membedakannya dengan makhluk lainnya. Berusaha dan berdoa adalah bukti bahwa manusia memiliki kebebasan memilih. Ini adalah penghargaan tertinggi Allah kepada manusia, ciptaan-Nya. Jadi ketika kita berusaha dan berdoa sebenarnya kita sedang mensyukuri nikmat Allah (yakni kebebasan). Sebaliknya, orang yang tidak mau berusaha dan berdoa berarti dia melecehkan dan tidak bersyukur terhadap nikmat Allah berupa kebebasan itu sendiri.

Kedua, kita harus berusaha dan berdoa agar lebih cepat lagi mendapatkan takdir kita, jika takdir itu baik dan sesuai keinginan kita. Jika takdir tersebut tidak sesuai dengan keinginan kita, maka dengan berusaha kita dapat merubah takdir tersebut menjadi takdir yang baik atau sesuai dengan keinginan kita. Rasulullah bersabda : “Tidak ada yang dapat merubah takdir kecuali doa”.

Dalam peristiwa dimana Umar bin Khatab ra bertanya kepada seseorang yang tidak mengikatkan keledainya sebelum masuk masjid lalu dijawab oleh orang tersebut, “Buat apa diikat? Jika memang takdirnya keledai saya tidak akan hilang?. Lalu Umar ra menjawab : “Berusahalah dahulu (dengan cara mengikat keledai), baru Anda bertawakal (pasrah dengan takdir)”. Dalam peristiwa lain, ketika Umar ra mengungsi Madinah karena sedang ada wabah penyakit, lalu ditegur oleh seseorang: “Mengapa engkau mengungsi? Bukankah jika takdirmu tidak akan terkena penyakit, maka engkau tidak akan terkena penyakit? Lalu Umar ra menjawab: “Aku berpindah dari takdir yang satu (diam saja) kepada takdir yang lain (mengungsi untuk menghindari wabah penyakit)”.

Jadi berusaha dan berdoa adalah hal yang wajib dilakukan oleh seorang muslim, jika ia ingin mendapatkan takdir yang sesuai dengan keinginannya. Jika pun takdir yang menimpanya tidak sesuai dengan keinginannya padahal ia telah berusaha dan berdoa, maka disitulah letak ke-Maha Bijaksana-an Allah . Sedang kita adalah makhluknya yang bodoh untuk mengambil hikmah dari sebuah peristiwa. “Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. 2 : 216).

..UNTUK MUSLIMAH YG CANTIK..

Agar wajah selalu segar, berseri-seri, dan cantik, cucilah minimal 5 kali sehari yaitu dengan air wudhu.

Jangan langsung dikeringkan oleh handuk, biarkan menetes dan kering sendiri.

Lalu ambillah sajadah, shalat, berdzikir, berdoa.


Untuk menghilangkan stress, salah satu penyebab kerut di wajah, perbanyaklah 'olah raga'.

Jika tidak ada waktu untuk pergi ke studio fitness, spot-gym, dll, cukup dengan memperbanyak sholat.

Dengan sholat berarti kita menggerakan seluruh tubuh.

Konsultasikan semua keluh kesah kita pada Zat Yang Maha Tahu - Allah SWT dengan dzikir dan doa.


Untuk pelembab, agar awet muda, gunakanlah senyum.

Tidak hanya di bibir tapi di hati juga.

Katakan pada diri sendiri anda adalah cantik dan tidak memerlukan segala macam operasi plastik.

Tidak lupa membisikan 'kata kunci' "Allahuma kamma hassanta khalgii fahassin khulqii"

"Ya Allah sebagaimana engkau telah memperindah kejadianku, maka perindah pula ahlaq ku" (HR Ahmad).



Untuk mendapatkan bibir cantik, bisikan kalimat-kalimat Allah, tidak berkata bohong, atau menyakiti hati orang lain, tidak dipakai menyombongkan diri atau takabur.


Agar tubuh langsing, singset dan mulus, lakukan diet yang teratur yaitu dengan

berpuasa seminggu 2 kali,Senin dan Kamis.

Jika kuat, lebih bagus lagi berpuasa seperti nabi Daud AS.

Makanlah makanan halal, perbanyak sayuran, buah-buahan, air putih.


Untuk mengembangkan diri, sebarkan salam dan sapaan.

Dengan demikian kita akan banyak dikenal dan disayangi.

Minggu, 12 Juni 2011

CINTA DAN NAFSU,,,,

1. Cinta itu membahagiakan, Nafsu itu membahayakan
2. Cinta bikin kita ketawa, Nafsu bikin kita kecewa
3. Cinta selalu ingin memberi, Nafsu hanya ingin diberi
4. Cinta ingin menyayangi, Nafsu ingin menggerayangi :D:D
5. Cinta yang terbaik, Nafsu yang terbalik

Cinta selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik, berusaha memberikan yang terbaik untuk pasangan dan selalu memperlakukan pasangan dengan cara-cara yang baik. Bagaimana dengan nafsu..? Sebaliknya, nafsu selalu ingin diberi dan cenderung memperlakukan pasangan ke arah yang menyesatkan.
& ingat cinta yg abadi sampai akhir hayat,hanyalah milik ALLOH SWT...semoga kita mendapat cinta yg baik & pasangan yg baik pula Amien

Kamis, 09 Juni 2011

::-- UKASYAH CALON PENDUDUK SURGA --::==

Siang itu setelah Rasulullah SAW sholat berjamaah bersama sahabat-sahabatnya, beliau berdiri dan berkhutbah : “ Wahai sekalian manusia , aku adalah Nabi kalian, yang menasehati kalian untuk berbuat baik dan menjauhi segala kemungkaran dan aku adalah sahabat kalian. Barang siapa yang pernah aku sakiti dahulu, baik aku sengaja ataupun tidak sengaja, maka sebelum aku meninggalkan kalian hendaklah dia bisa mengambil qishash dariku"

Rasulullah SAW meminta kepada sahabat-sahabatnya, apabila ada yang pernah disakitinya, maka mereka bisa membalasnya saat itu juga. Namun para sahabat tetap diam dan tidak ada yang menjawab. Setelah tiga kali beliau mengulang permintaannya itu, barulah ada seorang sahabat yang berdiri yaitu Ukasyah bin Mihshan.

Ukasyah berkata : " Saya ya Rasulullah. Ketika peristiwa Badar, onta yang engkau naiki berjalan beriringan dengan ontaku dan waktu itu engkau melecutkan cambukmu dan mengenai perutku. Aku tidak tahu, apakah engau sengaja atau tidak ?".

Rasulullah SAW menjawab : " Tidak ada maksud aku kepadamu kecuali aku memang sengaja melakukannya ".

Kemudian Rasulullah SAW menyuruh Bilal untuk mengambilkan cambuknya di rumah putrinya Fatimah. Raut wajah Ukasyah yang menampakkan keseriusan, membuat para sahabat yang lain merasa kesal dan marah melihat kelancangannya. Seketika itu juga Sayidina Abu Bakar berdiri dan disusul Sayidina Umar, Sayidina Ali dan terakhir Hasan dan Husein. Semuanya berkata : " Wahai Ukasyah, kami tidak akan membiarkan engkau menyakiti tubuh Rasulullah sedikitpun dan jika engkau berkehendak, maka lakukanlah qishash itu kepada kami ".

Namun Rasulullah SAW meminta agar mereka kembali ketempat duduknya masing-masing : " Duduklah kalian. Allah telah mengetahui kedudukan kalian yang mulia di sisi-Nya".

Tidak lama kemudian datanglah Bilal dengan membawa sebuah cambuk dan cambuk itu langsung diserahkan kepada Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah SAW menyerahkan cambuk itu kepada Ukasyah, sambil berkata : “ Terimalah cambuk ini dan laksanakanlah keinginanmu ".

" Wahai Rasulullah, ketika engkau mencambukku aku sedang tidak mengenakan baju dan aku ingin agar engkau juga tidak mengenakan baju ", pinta Ukasyah dengan enteng.

" Baiklah " Kata Rasulullah SAW sambil melepaskan jubah yang menyelimuti tubuhnya.

Ulah Ukasyah ini membuat suasana semakin tegang dan bahkan sebagian sahabat hampir tidak bisa mengendalikan emosinya. Kalau saja Rasulullah SAW tidak mencegah mereka, maka mungkin Ukasyah sudah mereka pukul.

Begitu Rasulullah SAW melepas pakaiannya, lalu Ukasyah segera melemparkan cambuk dari tangannya dan langsung melompat memeluk perut Rasulullah SAW dengan sangat erat serta menciumnya sambil menangis. Sahabat yang lainpun semakin heran dengan kelakuan sahabat yang satu ini.

" Apa yang engkau inginkan, wahai Ukasyah ?", tanya Rasulullah SAW.

Kemudian Ukasyah menjawab : " Wahai Rasulullah, jiwaku adalah tebusanmu jika ada yang berani menyakitimu. Aku tahu bahwa hari ini adalah pertemuan kita yang terkahir, karena sebentar lagi engkau akan meninggalkan kami. Kalaupun nanti aku masuk surga tentu sulit bagiku untuk bertemu denganmu, karena derajat kita yang jauh berbeda. Tetapi jika neraka adalah tempatku maka inilah kesempatan terakhir bagiku menatap wajahmu. Oleh karena itu, sebelum kita berpisah aku ingin kulitku yang hina ini bersentuhan dengan kulitmu yang mulia.

Rasulullah SAW pun menangis mendengar ucapan Ukasyah ini, lalu beliau bersabda : “ Wahai sahabatku, jika kalian ingin melihat penduduk surga, maka lihatlah Ukasyah karena ketulusan cintanya kepadaku “.

Akhirnya semua para sahabat langsung berdiri dan memeluk Ukasyah secara bergantian serta menciumnya sebagai penghormatan atas dirinya yang telah dijamin masuk surga karena cintanya yang sangat tulus kepada Rasulullah SAW.

Subhanallah….Allahu Akbar…

=====:::::---o0o---:::::====tb.

LIVERPOOL FC ,,,,,Q,

Liverpool Football Club (dikenal pula sebagai Liverpool atau The Reds) adalah sebuah klub sepak bola peserta Liga Utama Inggris. Liverpool adalah klub tersukses dalam sejarah persepakbolaan Inggris yang bermarkas di kota Liverpool. Liverpool telah memenangkan 5 tropi Liga Champions (dulu Piala Champions), yang merupakan rekor Inggris.18 gelar Liga Inggris, 7 Piala FA, serta, 7 kali juara Piala Liga. Stadion mereka berada di Anfield, yang terletak sekitar 4,8 km dari pusat kota Liverpool.

Sejarah
Salah satu klub tersukses di Inggris Raya. Didirikan pada 1892 akibat perseteruan antara Komite Everton FC dengan John Holding sebagai Presiden Club yang juga pemilik stadion Anfield. Akibat dari perseteruan itu, Everton akhirnya pindah ke stadion Goodison Park dan John Holding menjadikan stadion Anfield sebagai kandang Liverpool FC sampai sekarang. Klub sempat diberi nama Everton FC and Athletic Grounds, Ltd., atau diringkas Everton Athletic, namun FA menolak mengakui ada dua tim bernama Everton. Akhirnya pada bulan Juni 1892 John Houlding pun akhirnya memilih nama Liverpool FC. Liverpool menjelma kekuatan serius di kompetisi sepakbola Inggris.
Pada musim pertamanya, Liverpool FC berhasil menjuarai Lancashire League sebelum akhirnya bergabung dengan Divisi II Liga Inggris pada musim 1893/94. Pada musim pertamanya di Divisi II Liga Inggris, Liverpool FC langsung menjadi juara dan berhak untuk promosi ke Divisi I Liga Inggris ( sekarang Premiere League ). Tak butuh lama bagi Liverpool untuk mencicipi gelar di liga, karena pada musim pertamanya di Divisi I ini (musim 1900/01), Liverpool sukses menjuarai Divisi Satu dan mengulanginya lagi lima tahun kemudian. Liverpool FC sukses meraih juara liga 2 musim berturut-turut yaitu musim 1921/22 dan 1922/23, namun tidak mendapatkan tropi lagi sampai musim 1946/47 ketika berhasil meraih gelar liganya yang ke 5. Final Piala FA pertama dilakukan pada 1914, meskipun akhirnya mereka dikalahkan Burnley 1-0. Setelah mengarungi Divisi I selama lebih dari 50 tahun, akhirnya Liverpool FC mengalami kemerosotan dan terdegradasi ke Divisi II pada musim 1953/54.
Liverpool sempat terseok-seok sebelum akhirnya Bill Shankly datang sebagai manajer pada bulan Desember 1959. Shankly merombak tim secara besar-besaran dengan melepas 24 pemain lama dan menggunakan sebuah ruangan di stadion Anfield untuk menggelar rapat kepelatihan. Ruangan ini di namakan 'The Boot Room' yang berhasil melahirkan manajer-manajer legendaris Liverpool di kemudian hari. Di ruangan inilah Bill Shankly dan anggota 'Boot Room' lainnya seperti Bob Paisley, Joe Fagan dan Reuben Bennett mulai membangun kekuatan Liverpool FC yang membuat iri tim musuh. Hasil dari renovasi yang dilakukan oleh Bill Shankly mulai membuahkan hasil ketika berhasil promosi ke Divisi I pada musim 1961/62 dan menjadi juara liga pada musim 1963/64. Setelah menjuarai Piala FA yang pertama pada tahun 1965 dan menjuarai Liga pada musim 1965/66, Bill Shankly berhasil mempersembahkan gelar juara Liga dan piala UEFA pada musim kompetisi 1972/73. Musim berikutnya Bill Shankly berhasil mempersembahkan gelar piala FA setelah membantai Newcastle United 3-0. Tidak ada yang menyangka bahwa gelar piala FA itu merupakan persembahan terakhir dari seorang Bill Shankly. Karena secara tiba-tiba Bill Shankly memutuskan untuk pensiun. Pemain dan Liverpudlian ( julukan untuk penggemar fanatik Liverpool FC ) berusaha untuk membujuk, bahkan para pekerja di Liverpool mengancam akan melakukan mogok kerja. Tetapi Bill Shankly tetap pada pendiriannya dan menyerahkan tongkat manajerial kepada asisten-nya yaitu Bob Paisley. Bill Shankly akhirnya pensiun pada tahun 1974 dan bergabung dengan Liverpudlian di tribun The Kop.
Kejayaan Liverpool bersama Bill Shankly dilanjutkan Bob Paisley yang pada saat itu berusia 55 tahun. Dia menjabat sebagai manajer Liverpool FC dari tahun 1974 sampai 1983 dan hanya pada awal tahun Bob Paisley tidak dapat memberikan gelar untuk Liverpool FC. Selama 9 tahun Bob Paisley menjabat sebagai manajer Liverpool FC, beliau memberikan total 21 tropi, termasuk 3 Piala Champion, 1 Piala UEFA, 6 juara Liga Inggris dan 3 Piala Liga secara berturut-turut. Dengan semua gelar itu tidak salah bila Bob Paisley menjadi manajer tersukses yang pernah menangani klub Inggris. Tidak hanya sukses memberikan gelar untuk Liverpool FC, tetapi Bob Paisley juga sukses dalam melakukan regenerasi di tubuh Liverpool FC dengan tampilnya para bintang muda seperti : Graeme Souness, Alan Hansen, Kenny Dalglish dan Ian Rush. Walaupun Bob Paisley akan mewariskan sebuah skuad muda yang sangat hebat dan berbakat, tetapi dengan semua torehan gelar itu akan menjadi sangat berat buat siapapun penerusnya.
Sebagai penerus Bob Paisley yang pensiun di tahun 1983, Joe Fagan yang pada saat itu berusia 62 tahun, berhasil mempersembahkan treble buat Liverpool yaitu juara Liga, juara Piala Liga dan juara Piala Champion. Raihan ini menjadikan Liverpool FC sebagai klub sepakbola Inggris yang berhasil meraih 3 gelar juara sekaligus dalam 1 musim kompetisi. Sayangnya, catatan keemasan itu sedikit ternoda oleh insiden di stadion Heysel. Insiden yang terjadi sebelum pertandingan final Piala Champion antara Liverpool FC dan Juventus ini menewaskan 39 orang, sebagian besar adalah pendukung Juventus. Insiden ini mengakibatkan pelarangan bagi semua klub sepakbola Inggris untuk berkompetisi di Eropa selama 5 tahun. Dan Liverpool FC dilarang mengikuti semua kompetisi Eropa selama 10 tahun yang akhirnya dikurangi menjadi 6 tahun. Selain itu, 14 Liverpudlian didakwa bersalah atas peristiwa yang dikenal dengan Tragedi Heysel. Setelah peristiwa mengerikan itu, Joe Fagan memutuskan untuk pensiun dan memberikan tongkat manajerial selanjutnya kepada Kenny Dalglish yang ditunjuk sebagai player-manager. Joe Fagan menyerahkan tugas manajerial Liverpool FC kepada Kenny Dalglish yang pada saat itu sudah menjadi pemain hebat tetapi masih harus membuktikan kapabilitas sebagai seorang manajer.
Pada masa kepemimpinan Kenny Dalglish, Liverpool FC dibawa menjadi juara Liga Inggris sebanyak 3 kali dan juara Piala FA sebanyak 2 kali, termasuk gelar ganda juara Liga Inggris dan juara Piala FA pada musim kompetisi 1985/86. Bila tidak terkena sangsi dari UEFA, bisa dipastikan Liverpool FC menjadi penantang serius untuk merebut Piala Champion pada saat itu. Kesuksesan Liverpool FC di masa kepemimpinan Kenny Dalglish kembali dibayangi kejadian mengerikan lainnya yaitu Tragedi Hillsborough. Pada pertandingan semi-final Piala FA melawan Nottingham Forrest tanggal 15 April 1989, ratusan penonton dari luar stadion memaksa masuk ke dalam stadion yang mengakibatkan Liverpudlian yang berada di tribun terjepit pagar pembatas stadion. Hal ini mengakibatkan 94 Liverpudlian meninggal di tempat kejadian, 1 Liverpudlian meninggal 4 hari kemudian di rumah sakit dan 1 Liverpudlian lainnya meninggal dunia setelah koma selama 4 tahun. Akibat Tragedi Hillsborough ini pemerintah Inggris melakukan penelitian kembali mengenai faktor keamanan stadion sepakbola di negaranya. Dikenal dengan sebutan Taylor Report, menyebutkan bahwa penyebab dari Tragedi Hillsborough ini adalah faktor penonton yang melebihi kapasitas stadion karena kurangnya antisipasi dari pihak keamanan. Akhirnya pemerintah Inggris mengeluarkan undang-undang yang mewajibkan setiap klub divisi I Inggris untuk meniadakan tribun berdiri. Setelah menjadi saksi hidup dari tragedi mengerikan Heysel dan Hillsborough, 'King' Kenny Dalglish tidak pernah bisa lepas dari trauma yang menghinggapi dirinya. Akhirnya pada tanggal 22 Februari 1990 beliau mengumumkan pengunduran dirinya sebagai manajer Liverpool FC. Pengumuman yang sangat mengejutkan dunia sepakbola pada saat itu, karena Liverpool FC sedang bersaing ketat dengan Arsenal dalam perebutan gelar Liga Inggris. Alasan yang disebutkan oleh Kenny Dalglish pada saat itu adalah tidak bisa lagi menghadapi tekanan dalam menahkodai Liverpool FC. Selama beberapa minggu Liverpool FC ditangani oleh pelatih tim utama Ronnie Moran sebelum akhirnya Liverpool FC menunjuk Graeme Souness sebagai manajer berikutnya. 'King' Kenny Dalglish kemudian dikenang sebagai legenda terhebat Liverpool FC karena sangat sukses baik sebagai pemain maupun manajer.
Perginya 'King' Kenny Dalglish dan 2 tragedi yang mengerikan ( Heysel dan Hillsborough ) sepertinya memberikan trauma, hukuman atau kutukan yang mendalam bagi Liverpool Football Club. Kedatangan Graeme Souness pun tidak mengubah peruntungan Liverpool FC. Walaupun Souness bisa memberikan gelar Piala FA pada tahun 1992, tetapi dengan kebijakan transfer pemain yang kurang baik dan penerapan strategi yang sedikit membingungkan menjadikan Liverpool tampil tidak konsisten pada musim itu. Hal lain yang memperburuk hubungan Souness dan Liverpudlian adalah ketika Souness menceritakan proses pemulihan kesehatannya pasca operasi jantung kepada koran The Sun. Seperti diketahui bahwa masyarakat di Merseyside memboikot koran The Sun yang sering memojokkan Liverpudlian mengenai tragedi Hillsborough. Pada 28 Januari 1994 Graeme Souness akhirnya mengundurkan diri sebagai manajer Liverpool FC setelah tersingkir dari Piala Liga dan Piala FA. Pelatih Roy Evans ditunjuk sebagai manajer Liverpool FC selanjutnya. Liverpool FC berada di urutan ke 8 klasemen hasil terburuk selama 29 tahun terakhir. Walaupun secara raihan gelar juara Graeme Souness tidak sukses, tetapi pada masa kepemimpinannya banyak lahir talenta muda diantaranya : Robbie Fowler, Steve McManaman, Jamie Redknapp, Rob Jones dan David James.
Manajer Liverpool selanjutnya adalah pelatih senior Roy Evans yang sudah bersama Liverpool FC selama lebih dari 30 tahun. Pada musim 1994/95 Liverpool menduduki peringkat 5 Liga Primer Inggris dan berhasil menjuarai Piala Liga dengan mengalahkan Bolton Wanderers dengan skor 2-1. Roy Evans berhasil mengembalikan ciri khas permainan Liverpool yaitu 'pass and move'. Tetapi permainan apik dan indah Liverpool FC pada masa ini tidak diimbangi determinasi dan agresifitas yang memadai dari para pemainnya, sehingga Liverpool pada masa Roy Evans sering disebut 'Spice Boys'. Selain semakin matangnya pemain seperti : Robbie Fowler, Steve McManaman dan Jamie Redknapp, pada masa kepelatihan Roy Evans muncul bakat muda bernama Michael Owen yang berhasil mencetak 18 gol dan menjadi PFA Young Player of the Year Award pada tahun 1998.
Pada musim kompetisi 1998/99 Liverpool FC menarik pelatih asal Prancis Gerard Houllier untuk berpartner dengan Roy Evans sebagai 'joint manager'. Tetapi Roy Evans merasa tidak cocok bekerjasama dengan Gerard Houllier, sehingga mengundurkan diri pada bulan November 1998. Setelah menjadi manajer tunggal, Houllier merombak total tim dengan memasukan pemain seperti : Sami Hyypia, Stephan Henchoz, Markus Babbel, Dietmar Hamann, Gary McAllister dan Emile Heskey. Selain muncul bintang muda Michael Owen, Houllier juga berhasil mempromosikan bakat muda dengan talenta luar biasa bernama Steven Gerrard. Tahun 2001 menjadi tahun terbaik Liverpool FC setelah mengalami kemerosotan prestasi di tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini Liverpool FC berhasil meraih Piala Liga, Piala FA, Piala UEFA, Piala Charity Shield dan Piala Super UEFA. Keberhasilan ini memunculkan secercah harapan bagi Liverpool untuk dapat meraih gelar juara Liga Inggris yang terakhir diraih pada tahun 1990. Pada tahun 2003 Liverpool FC berhasil meraih Piala Liga dan menduduki peringkat ke 4 pada musim 1993/94 sehingga berhak mengikuti kualifikasi Liga Champions. Walaupun berhasil memberikan sejumlah gelar buat Liverpool FC, tetapi taktik bertahan yang diterapkan Gerard Houllier dianggap tidak bisa bersaing untuk meraih gelar Liga Inggris. Taktik bertahan dan mengandalkan serangan balik sangat mudah diantisipasi oleh lawan, sehingga pada 24 Mei 2004 Gerard Houllier digantikan oleh Rafael Benitez.
Rafael Benitez datang ke Liverpool FC setelah berhasil membawa Valencia menjadi juara Liga Spanyol 2 kali dan juara Piala UEFA. Harapan Liverpudlian untuk menjadi juara Liga Inggris kembali membumbung tinggi setelah Benitez berhasil membawa Liverpool FC menjuarai Liga Champions untuk yang ke 5 kalinya. Pada final yang dikenang sebagai partai terhebat sepanjang masa, Liverpool FC berhasil mengalahkan AC Milan setelah tertinggal 0-3 di babak pertama. Tetapi gol dari kapten Steven Gerrard, Vladimir Smicer dan penalti Xabi Alonso berhasil membawa Liverpool FC ke babak perpanjangan waktu dan adu penalti. Kiper Liverpool FC Jerzy Dudek menjadi pahlawan setelah berhasil menahan tendangan penalti Shevchenko. Kemenangan pada partai final Liga Champions inilah yang menjadi alasan kapten dan legenda hidup Liverpool FC Steven Gerrard untuk tidak pindah ke klub lain. Keputusan yang disambut gembira oleh para Liverpudlian. Liverpool FC kemudian dibawa Rafael Benitez untuk menjadi juara Piala Super Eropa dengan mengalahkan juara Piala UEFA CSKA Moskow dengan skor 3-1. Piala FA tahun 2006 menjadi piala terakhir yang dipersembahkan oleh Rafael Benitez untuk Liverpool FC. Dalam perjalanan menuju final piala FA, Liverpool FC mengalahkan Luton Town dengan skor 5-3, MU 1-0, Birmingham City 7-0 dan mengalahkan Chelsea 2-1 di semi-final. Di partai final Liverpool FC berhasil mengalahkan West Ham United dengan Steven Gerrard sebagai Man Of The Match. Steven Gerrard memberi umpan untuk gol pertama, melakukan tendangan voli untuk gol ke 2 dan melakukan tendangan jarak jauh yang fenomenal pada menit ke 91. Dengan skor 3-3 akhirnya pertandingan dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu dan adu penalti. Walaupun selama pertandingan kiper Pepe Reina beberapa kali melakukan kesalahan fatal, tetapi pada saat adu penalti berhasil menahan 3 dari 4 tendangan pemain West Ham United. Final Piala FA ini disebut sebagai 'Final-nya Gerrard' dan dicatat sebagai partai final terbaik di era modern Piala FA. Setelah memenangi Piala Community Shield tahun 2006 dan berhasil mencapai final Liga Champions 2007, musim-musim berikutnya menjadi musim tanpa gelar bagi Rafael Benitez dan Liverpool FC. Satu-satunya kabar yang menggembirakan bagi Liverpudlian adalah kembalinya 'King' Kenny Dalglish untuk membidani Liverpool FC Youth Academy pada tahun 2009. Akhirnya Rafael Benitez berhaenti pada tanggal 3 Juni 2010 dan digantikan oleh Roy Hodgson. Pada masa kepemimpinan Rafael Benitez, Liverpool FC mengalami 2 kali peralihan kepemilikan klub. Yang pertama pada tahun 2007 ketika dibeli oleh George Gillett and Tom Hicks dan pada tahun 2010 ketika Liverpool FC di ambil alih New England Sports Ventures milik John W. Henry.
1 Juli 2010 Roy Hodgson resmi menangani Liverpool FC selama tiga tahun. Pada keterangan pers Roy Hodgson mengatakan sangat bangga bisa menangani klub sebesar Liverpool FC dan tidak sabar untuk bertemu dengan para pemain, Liverpudlian dan ingin segera bekerja di Melwood. Tetapi situasi di Liverpool FC pada saat itu masih sangat tidak menentu karena sedang dalam masa peralihan kepemilikan. Hiruk pikuk berita tentang kebangkrutan klub dan proses peralihan yang berkepanjangan sangat memengaruhi suasana di Liverpool FC pada saat itu. Liverpool FC pun akhirnya mengawali musim 2010/11 dengan sangat buruk. Sampai pertengahan bulan Oktober Liverpool FC berada di zona degradasi dan kalah dari klub divisi II Northampton Town. Selain itu Liverpool FC menghadapi ancaman pengurangan 9 poin dari FA bila tidak bisa menyelesaikan situasi internal. Akhirnya pada bulan Januari 2011 Liverpool FC dan Roy Hodgson sepakat untuk mengakhiri kerjasama dan posisi manajer selanjutnya dijabat oleh 'King' Kenny Dalglish untuk yang ke 2 kalinya sampai akhir musim.
Tepatnya 8 Januari 2011 'King' Kenny Dalglish resmi menjabat sebagai manajer Liverpool FC untuk yang ke 2 kalinya. Walaupun pada pertandingan perdana mengalami kekalahan di Piala FA, tetapi 'King' Kenny Dalglish berhasil mengembalikan performa pemain dan ciri khas 'pass and move' Liverpool FC. Buktinya 'King' Kenny Dalglish berhasil mengangkat Liverpool FC dari zona degradasi ke posisi 6 klasemen sementara Liga Inggris. Hasil ini tidak lepas dari keberanian 'King' Kenny Dalglish untuk menjual pemain bintang seperti Fernando Torres kemudian membeli Luis Suarez dari Ajax Amsterdam dan Andy Caroll dari Newcastle United. Keberanian dalam hal memasang pemain muda seperti : Martin Kelly, Jay Spearing dan Danny Wilson pun layak diacungi jempol. Raihan inilah yang membuat banyak pihak mendesak agar 'King' Kenny Dalglish di kontrak secara permanen sebagai manajer Liverpool FC

Hanya Serupa Cinta ini

Ini serupa cinta, tapi ternyata tidak.
Ketika lamat kutatap wajahnya, kusentuh kedua pipinya, kucium kelopak matanya, akhirnya aku baru tahu kalau ini hanya serupa cinta.
Ketika kusandarkan tubuh penatku di sampingnya, membiarkan lengan kokohnya merangkulku hangat, dan sesekali diciuminya belakang kepalaku dengan lembut, akhirnya aku baru tahu kalau ini hanya serupa cinta.
Ketika larut aku dalam tangisan, terpenjara rasa sakit yang tak berkesudahan, dan dia menguatkanku bukan dengan kalimat-kalimat penghiburan bak orang keliwat pintar, akhirnya aku baru tahu kalau ini hanya serupa cinta.
Ketika dia mencium keningku, mencium kelopak mataku, menghapus air mataku, dan memandangku dengan kedua bola mata yang seakan bisa berbicara ‘aku-tidak-akan-meninggalkanmu’, akhirnya aku baru tahu kalau ini hanya serupa cinta.
Dan ketika di suatu malam aku tak ingin dia pergi dari teras rumahku dan berharap agar bisa melewati sepanjang hari, esok, dan esoknya lagi bersama dia selamanya.. Saat itulah aku baru tahu, kalau ini hanya serupa cinta.
Ya.
Ini memang hanya serupa cinta.
Karena rasa yang kumiliki saat ini adalah lebih dari itu.
Rasa tak bernama.
Lebih dari sekadar cinta.
Yang entah apa.

kegagalan cinta

laguny bang haji  yg d arasemen ulang oleh radja.....manteb,,,,!!

MERAIH KEBENINGAN HATI

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh..

Keberuntungan memiliki hati yang bersih sepatutnya membuat diri kita berpikir keras setiap hari menjadikan kebeningan hati ini menjadi aset utama untuk menggapai kesuksesan dunia dan akhirat. Subhanallaah, betapa kemudahan dan keindahan hidup akan senantiasa meliputi diri orang yang berhati bening ini.

Karena itu mulai detik ini bulatkanlah tekad untuk bisa menggapainya, susun pula program nyata untuk mencapainya. Diantara program yang bisa kita lakukan untuk menggapai hidup indah dan prestatif dengan bening hati adalah:

◘  Ilmu. Carilah terus ilmu tentang hati, keutamaan kebeningan hati, kerugian kebusukan hati, bagaimana perilaku dan tabiat hati, serta bagaimana untuk mensucikannya. Diantara ikhtiar yang bisa kita lakukan adalah dengan cara mendatangi majelis taklim, membeli buku-buku yang mengkaji tentang kebeningan hati, mendengarkan ceramah-ceramah berkaitan dengan ilmu hati, baik dari kaset maupun langsung dari nara sumbernya. Dan juga dengan cara berguru langsung kepada orang yang sudah memahami ilmu hati ini dengan benar dan ia mempraktekannya dalam kehidupan sehari-harinya. Harap dimaklumi bahwa ilmu hati yang disampaikan oleh orang yang sudah menjalaninya akan memiliki kekuatan ruhiah besar dalam mempengaruhi orang yang menuntut ilmu kepadanya. Oleh karenanya carilah ulama yang dengan gigih mengamalkan ilmu hati ini.

Riyadhah atau Melatih Diri. Seperti kata pepatah, “bisa karena biasa.” . Seseorang mampu melakukan sesuatu dengan optimal salah satunya, karena terlatih atau terbiasa melakukannya. Begitu pula upaya dalam membersihkan hati ini ternyata akan mampu dilakukan dengan optimal jikalau kita terus-menerus melakukan riyadhah (latihan). Adapun bentuk latihan diri yang dapat kita lakukan untuk menggapai bening hati ini adalah;

Menilai kekurangan atau keburukan diri. Patut diketahui bahwa bagaimana mungkin kita akan mengubah diri kalau kita tidak tahu apa-apa yang harus kita ubah, bagaimana mungkin kita memperbaiki diri kalau kita tidak tahu apa yang harus diperbaiki. Maka hal pertama yang harus kita lakukan adalah dengn bersungguh-sungguh untuk belajar jujur mengenal diri sendiri dengan cara memiliki waktu khusus untuk tafakur. Setiap ba’da shalat kita harus mulai berpikir; saya ini sombong atau tidak? Apakah saya ini riya atau tidak? Apakah saya ini orangnya takabur atau tidak? Apakah saya ini pendengki atau bukan? . Belajarlah sekuat tenaga untuk mengetahui diri ini sebenarnya. Kalau perlu buat catatan khusus tentang kekurangan-kekurangan diri kita (tentu saja tidak perlu kita beberkan pada orang lain). Ketahuilah bahwa kejujuran pada diri ini merupakan modal yang teramat penting sebagai langkah awal kita untuk memperbaiki diri kita ini

Memiliki partner. Kawan sejati yang memiliki komitmen untuk saling mengkoreksi semata-mata untuk kebaikan bersama yang memiliki komitmen untuk saling mewangikan, mengharumkan, memajukan, dan diantaranya menjadi cermin bagi satu yang lainnya. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Tentu saja dengan niat dan cara yang benar, jangan sampai malah saling membeberkan aib yang akhirnya terjerumus pada fitnah. Partner ini bisa istri, suami, adik, kakak, atau kawan-kawan lain yang memiliki tekad yang sama untuk mensucikan diri. Buatlah prosedur yang baik, jadwal berkala, sehingga selain mendapatkan masukan yang berharga tentang diri ini dari partner kita, tetapi kita juga bisa menikmati proses ini secara wajar.

Manfaatkan orang yang tidak menyukai kita. Mengapa? Tiada lain karena orang yang membenci kita ternyata memiliki kesungguhan yang lebih dibanding dengan orang yang lain dalam menilai, memperhatikan, mengamati, khususnya dalam hal kekurangan diri. Hadapi mereka dengan kepala dingin, tenang, tanpa sikap yang berlebihan. Anggaplah mereka sebagai aset karunia Allah yang perlu kita optimalkan keberadannya. Karenanya jadikan apapun yang mereka katakan, apapun yang mereka lakukan menjadi bahan perenungan, bahan untuk ditafakuri, bahan untuk dimaafkan, dan bahan untuk berlapang hati dengan membalasnya justru oleh aneka kebaikan. Sungguh tidak pernah rugi orang lain berbuat jelek kepada diri kita. Kerugian adalah ketika kita berbuat kejelekan kepada orang lan.

Tafakuri kejadian yang ada disekitar kita, seperti kejadian di negara, tingkah pola para pengelola negara, akhlak pimpinan negara, atau tokoh apapun dan siapa pun di negeri ini. Begitu banyak yang dapat kita pelajari dan tafakuri dari mereka, baik dalam hal kebaikan ataupun kejelekkan/kesalahan (tentu untuk kita hindari kejelekan/kesalahan serupa). Selain itu dari orang-orang yang ada di sekitar kita, seperti teman, tetangga, atau tamu yang mereka itu merupakan bahan untuk ditafakuri. Mana yang menyentuh hati, kita menaruh rasa hormat, kagum kepada mereka dan mana yang akan melukai hati, mendera perasaan, mencabik qalbu. Karena itu juga bisa jadi bahan contoh, bahan perhatian, lalu tanyalah pada diri kita mirip yang mana? Tidak usah kita mencemooh orang lain, tapi tafakuri perilaku orang lain tersebut dan cocokan dengan keadaan kita. Ubahlah sesuatu yang dianggap melukai seperti yang kita rasakan kepada sesuatu yang menyenangkan. Sesuatu yang dianggap mengagumkan kepada perilaku kita seperti yang kita kagumi tersebut.

Mudah-mudahan dengan riyadhah tahap awal ini kita mulai mengenal siapa sebenarnya diri kita. Insya Allah.

ooooOoooo

Carilah ilmu, karena ilmu adalah cahaya dan petunjuk, sedangkan kebodohan adalah kegelapan, dan kesesatan. Marilah kita menuntut ilmu, karena ulama yang merupakan pewaris para Nabi, sedang para Nabi tidak mewariskan harta atau uang atau emas. Mereka hanya mewariskan ilmu, sehingga siapapun yang mau mengambilnya berarti ia telah memperoleh bagian yang sempurna dari warisan para Nabi. Marilah kita menekuni ilmu, karena ilmu syari’at adalah derajat di dunia dan akherat yang merupakan pahala yang terus menerus berlanjut bagi pemiliknya. Bila seseorang memahami masalah-masalah agamanya, berarti dia menghendaki kebaikan atas dirinya dan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberinya pemahaman tentang agamanya. Nabi shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bila seorang hamba telah meninggal, maka putuslah segala amalnya, kecuali tiga yaitu, shadaqoh jariyah atau ilmu yang bermanfaat (sepeninggalnya), atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya”. (HR Muslim).

Belajarlah ilmu untuk ilmu, agar memperoleh berkah dan memetik buahnya, dan belajarlah ilmu untuk amal agar supaya kita beramal yang disertai dengan ilmu. Bukan untuk berdebat dan bukan pula untuk berbantah-bantahan, karena orang yang menuntut ilmu untuk berdebat dengan orang-orang yang bodoh atau agar dia bisa berjalan sejajar dengan ulama, sesungguhnya dia telah menyerahkan dirinya untuk menerima sika Allah dan memberhentikan dirinya pada tujuan yang hina. Janganlah menuntut ilmu karena harta. Ilmu lebih mulia daripada keberadaannya menjadi sarana untuk meraih harta. Harta lebih pantas digunakan sebagai sarana untuk mencapai ilmu, karena harta akan semakin berkurang bahkan bisa punah, sedangkan ilmu tetap bercahaya dan semakin bertambah jika mendapat pengamalan sebagai mestinya.

Ketidakpedulian terhadap menuntut atau belajar ilmu agama merupakan ketersia-siaan dan kezaliman pada diri sendiri serta akan menyesal di kemudian hari. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,  “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang sholeh dan berkata : Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (Fushshilat ayat 33). Rosulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Ilmu itu laksana gedung, sedangkan kuncinya adalah bertanya. Ingatlah, maka bertanyalah kamu karena sesungguhnya diberi pahala di dalamnya empat golongan : yang bertanya, yang berilmu, yang mendengarkan dan yang menyukai mereka” (HR Abu Nu’aim).

Perlu kiranya disadari lebih dulu bahwa seseorang memang kurang memperhatikan atau lalai mengenal dirinya sendiri dan tidak pula berusaha untuk manaikkan tingkatnya sampai dapat mencapai pengertian yang sebenar-benarnya, terutama yang berhubungan dengan sifat ketakutan yang wajib dijelmakan dalam hatinya. Orang yang benar-benar takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala hendaknya meneliti baik-baik apa yang tertuang dalam firman-Nya dan sabda-sabda Rosulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, selanjutnya direnungkan dengan akal fikiran dan keadaannya dengan apa yang dilakukan serta berharap keridhoan-Nya agar diberikan keringanan atau dihindarkan dari siksa ataupun adzab-Nya. Ada seorang yang bertanya mengenai maksud firman Allah Subhanahu wa Ta’al, “Allah meridhoi mereka dan merekapun ridha pada-nya. Demikian itu adalah untuk orang yang takut kepada Tuhannya” (Bayyinah ayat 8). Lalu seseorang dari golongan ‘alim ‘ulama menjawab, “Maksudnya adalah untuk seseorang yang memperhatikan kepentingan Allah ‘Azza wa Jalla dan di samping itu ia selalu memperhitungkan dirinya sendiri, berapa kebaikan yang dilakukan dan berapa dosa yang diperbuat sebagai perbandingan agar dapat terus berhati-hati. Kesemuanya itu ditujukan untuk dijadikan bekal kembali ke alam akherat yang tiada habis-habisnya”. Lantas dengan jalan apakah agar dapat menolong dirinya sendiri supaya dapat memejamkan matanya? Dijawabnya,“Untuk itu engkau menginsafi bahwa pandangan Dzat yang melihat kepadamu itu lebih dahulu penglihatan-Nya daripada pandanganmu kepada sesuatu yang hendak kau lihat itu”.

Dalam menginsafi dirinya sendiri, seseorang haruslah mengarahkan pandangannya dalam dua hal, yaitu pandangan sebelum sesuatu itu diamalkan dan pandangan di saat sesuatu itu sedang diamalkan. Pandangan sebelum dilakukan adalah supaya diteliti betul-betul apakah amalan yang akan dikerjakan itu semata-mata untuk mengharapkan keridhoan-Nya, baik perhatian otaknya maupun gerakkan anggauta tubuhnya ataukah karena hendak memperturutkan hawa nafsu jahatnya serta mengikuti ajakan syaitan yang terkutuk. Inilah yang wajib diresapi lebih dahulu, sehingga untuk beberapa saat jika perlu, bolehlah diteruskan atau tidak diteruskan. Hal ini dimaksudkan agar dapat mensejajarkan niat yang sebenarnya dengan cahaya kebenaran. Sekiranya nyata-nyata karena Allah dan mengharapkan keridhoan-Nya, maka sebaiknya diteruskan, dan sebaliknya bila karena ada sesuatu yang selain Allah hendaknya diri sendiri merasa malu dan menghentikan dulu apa yang akan dilakukan. Jiwanya sendiri wajib dicela, mengapa yang selain Allah itu yang lebih dicintai, lebih dihargai, lebih disenangi dan lebih diperhatikan serta dituruti? Betapa buruknya niat itu dan alangkah lebih buruknya lagi jika amalannya itu sudah dilaksanakan, padahal bukan karena Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sadarilah bahwa dirinya ini benar-benar telah menjadi musuh dari tubuhnya sendiri. Sedangkan pandangan  saat dilakukan adalah meneliti di waktu hendak memulai mengerjakan amalan yaitu supaya diperiksa betul-betul cara dan mengamalkannya itu sesuai dengan tuntutan yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala agar amalan tersebut berlangsung sepanjang yang diridhoi oleh-Nya, sehingga terpenuhilah hak Allah dari dirinya. Sementara itu hendaklah memperbaiki niatnya untuk menyelesaikan amalan itu sampai selesai. Kerjakanlah dengan sebaik mungkin dan sesempurna mungkin.

Cara meneliti apa-apa yang telah dilakukan, kiranya juga tidak akan terlepas dari tiga macam keadaan, yaitu amalan berupa ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, amalan berupa kemaksiatan dan amalan berupa kemubahan. Cara meneliti dalam hal ketaatan, yang terpenting adalah agar amalan itu dilakukan dengan ikhlas, diusahakan sesempurna mungkin, dan menjaga adab kesopanan yang perlu serta menjaga jangan sampai terkena kotoran atau penyakitnya (seperti bid’ah dan riya’ misalnya). Cara meneliti dalam hal kemaksiatan, yang perlu diteliti agar segera bertaubat dengan disertai perasaan menyesal dan bermaksud dengan sungguh-sungguh taubat untuk melemparkan perbuatan maksiat selama-lamanya. Bahkan merasa malu berbuat maksiat dan selanjutnya berfikir serta mengingat selalu untuk menepati apa yang telah dijanjikan dalam hatinya yakni tidak akan mengulangi perbuatan tersebut. Cara meneliti dalam hal kemubahan, yang perlu diperhatikan adalah agar dipenuhi adab kesopanan yang patut dilaksanakan. Sementara itu, hendaknya diakuinya betapa besarnya kenikmatan yang telah diberikan kepada dirinya itu dan perlu untuk disyukuri.

Selanjutnya dalam segala hal, seseorang itu tentu tidak terlepas dari bencana yang mungkin menimpanya ataupun suatu kenikmatan yang mungkin diterimanya. Untuk yang pertama adalah perlu hatinya bersabar, sedang kedua adalah memanjatkan rasa syukur dan terima kasih kepada Dzat yang mengkaruniakan. Hal-hal tersebut termasuk muraqabah, malahan seseorang itu tentunya tidak dapat melepaskan diri dari kewajiban yang ditentukan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, baik berupa perbuatan yang wajib dilakukan ataupun larangan yang wajib dijauhi, atau kesunahan yang dianjurkan untuk bersegera dilakukan sekalipun secara sukarela agar dapat memperoleh pengampunan dan berlomba-lomba dengan hamba-hamba Allah yang lain, juga berupa hal yang mubah yang di dalamnya terkandung kemaslahatan tubuh dan hatinya dan yang dapat digunakan sebagai penolong langsung dan kuatnya beribadah kepada Allah, maka dalam masing-masing keadaan tersebut hendaklah diikuti batas-batasnya dengan terus mengadakan penelitian, pemeriksaan yang secermat-cermatnya.

Bagaimana orang-orang mukmin itu tidak akan takut dan kecut hatinya, jikalau sudah mengenal dirinya? Rosulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang takwa diantara seluruh umat manusia, namun Rosulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam sendiri merasa takut dan bersabda, “Saya dibuat beruban oleh surat Hud dan saudara-saudaranya (yakni surat-surat Waqi’ah, Idzasy-syamsu kuwwirat dan ‘Amma yatasaalun)” (HR Tirmidzi). Padahal Rosulullah   shalallahu ‘alaihi wa sallam sendiri pasti mengetahui bahwa andaikata Allah Ta’ala menghendaki tentulah tidak seorangpun akan dijadikan orang musyrik, setiap orang itu akan diberi petunjuk yang benar.

Namun ada orang yang tenang-tenang saja hatinya tanpa ada rasa takut sama sekali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala itu seperti orang-orang yang berbuat sebagaimana kelakuan Fir’aun juga orang-orang yang bodoh dan tolol atau hilang akal. Rosulullah  shalallahu ‘alaihi wa sallam sebagai orang yang termulia dan penghulu sekalian “Pernah suatu ketika ada seorang anak meninggal dunia, lalu orang itu berkata, “Enak sudah nasibnya, sebagai seekor burung kecil dari burung-burung syurga yang mereka”. Tiba-tiba Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam menunjukkan kemarahannya dan bersabda, “Siapa yang memberitahukan padamu bahwa ia akan menjadi sebagaimana yang kau katakan itu. Demi Allah, saya Rosulullah sendiripun tidak tahu apa yang akan diperbuat oleh Allah terhadap diriku. Sesungguhnya Allah membuat syurga dan ditetapkanlah siapa-siapa yang akan menjadi penghuninya disitu, tidak ditambah dari jumlah yang ditentukan itu dan tidak pula dikurangi” (HR Muslim). “Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke tempat salah seorang sahabatnya yang sedang sakit, lalu Rosulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam mendengar seorang wanita berkata, “Untung kamu, kamu akan mendapatkan syurga”. Di waktu itu Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang berlagak sebagai Allah Ta’ala itu, siapa yang memberitahukan kamu bahwa ia masuk syugya? Barangkali orang itu pernah berbicara sesuatu yang tidak berguna baginya ataupun kikir membelanjakan sesuatu yang tidak diperlukannya” (HR Tirmidzi).

Sebenarnya dalam Al-Qur’an itu sejak dari permulaan sampai kepada akhirnya, banyak berisi ayat-ayat yang menakutkan bagi siapa saja yang mau berfikir atau mendalami isinya. Andaikata tidak ada itu semua dan yang ada hanya ayat-ayat di bawah ini, rasanya cukuplah sudah, karena di dalamnya dijelaskan bahwa dapatnya pengampunan itu tergantung pada empat syarat, yang sekiranya oleh seseorang hambapun bila tidak sangat ketaatannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sangat berbakti untuk melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi benar-benar larangan-Nya. Ayat yang dimaksudkan adalah “Sesungguhnya Aku (Allah) pastilah Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beramal sholeh kemudian suka mendapatkan petunjuk baik” (Thaha ayat 82). Jadi empat syarat itulah pengampunan akan datang, yaitu bertaubat, beriman, beramal sholeh dan suka mendapatkan petunjuk, lalu mengamalkannya. Selain itu anda renungkan juga ayat-ayat di bawah ini :

1.  Untuk menjadi orang bahagia harus memenuhi tiga syarat, “Maka barangsiapa yang bertaubat, beriman dan beramal sholeh, barangkali saja ia akan termasuk dalam golongan orang yang berbahagia” (Qashash ayat 67).
2.  Pertanyaan kebenaran, “Karena Allah hendak menanyakan kepada orang-orang yang benar tentang kebenaran mereka itu” (Ahzab yat 8)
3.  Allah akan bertindak tegas kepada bangsa manusia dan jin, “Kami (Allah) akan bertindak terhadap kamu, hai manusia dan jin” (Rahman ayat 31)
4.  Tidak seorangpun dapat merasa aman dari siksa Allah, “Apakah mereka itu merasa aman dari rencana muslihat Tuhan (yang berupa siksa). Tidak ada yang merasa aman dari rencana Tuhan melainkan orang-orang yang mendapat kerugian” (A’raf ayat 99).
5.  Siksa Allah pada penganiaya amat pedih sekali, “Demikianlah apabila Tuhanmu menghukum negeri-negeri yang pemeluknya melakukan kezaliman, sesungguhnya hukuman Tuhan itu adalah pedih dan keras” (Hud ayat 102).
6.  Sekalipun sedikit ada perhitungannya baik atau buruk, “Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat debu, maka akan diketahuinya dan barangsiapa yang mengerjakan keburukan seberat debu juga akan mengetahuinya” (Zalzal ayat 7-8).
7.  Semua orang merugi kecuali yang ditentukan, “Dengan menyebut  nama Allah yang Maha Pengasih lagi Penyayang. Demi masa : Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian; Kecuali orang-orang beriman dan beramal sholeh, pesan memesan antara satu sama lain dengan kebenaran dan pesan memesan satu sama lain supaya berhati sabar (teguh)” (‘Ashr ayat 1-3). Keempat syarat inilah yang dapat melepaskan diri kita dari kerugian di sepanjang masa, yaitu beriman, beramal sholeh, pesan memesan (ingat mengingatkan) dalam kebenaran dan kesabaran.

Bila mata kita dipaksa untuk melihat ke hadlirat Allah yang Maha Merajai, Kekal dan Abadi, kiranya kita cukup berkata, “Ya Allah, ampunilah kita, kasihinilah kita, sebab tidak ada tempat kita berharap lagi, melainkan Dzat yang Maha Mulia itu saja”, padahal sudah jelas bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Tidak ada suatu kemanfaatan yang diperoleh manusia itu, melainkan apa yang telah dilakukannya sendiri” (Najm ayat 39). Firman-Nya pula, “Janganlah kepercayaanmu kepada Allah itu tertipu oleh perasaanmu sendiri yang pandai menipu” (Fathir ayat 5). Selanjutnya firman-nya juga, “Hai manusia, apakah yang menipumu (berbuat dosa) terhadap Tuhanmu yang Maha Mulia” (Infithar ayat 6). Maksudnya adalah apa yang menyebabkan kamu tertipu, sehingga lalai kepada Tuhanmu?

Al-Qasimi rahimatullah berkata bahwa "Taubat yang sempurna bukan hanya meninggalkan syahwat, tetapi memperbaiki apa yang telah dilakukan/lewat. Setiap syahwat manusia akan menyebabkan kegelapan hati. Jika menumpuk bisa berkarat (lihat Surat Al-Muthaffiffiin ayat 14)”. Untuk memperbaiki karat, tidak cukup dengan meninggalkannya untuk masa mendatang, tapi harus menghapus karat-karat yang telah menutupi hati.

Taubat bukan hal yang mudah, karena menyangkut kebiasaan yang terkadang bagi sebagian orang sulit untuk meninggalkannya. Taubat adalah kembalinya hamba kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala disertai dengan penyesalan terhadap sikap lalai dan meninggalkan dosa. Oleh sebab itu, yang terbaik bagi orang yang hendak kembali kepada jalan yang benar adalah dengan mengurangi perbuatan dosanya sedikit demi sedikit. Hal ini akan terasa mudah dan bila sukses dalam menjalankannya maka dampak positif akan menancap dengan sempurna (kemungkinan kembali melakukan perbuatan dosa akan sangat kecil). Beda dengan taubat yang dilakukan secara total dan mendadak, kemungkinan besar akan bertahan sebentar saja. Sebagian ulama mensyaratkan taubat tercakup tiga unsur, yaitu segera meninggalkan maksiat, menyesali perbuatannya dan bertekad untuk tidak mengulangi kembali selamanya.

Langkah-langkah bertaubat menurut Khalid Sayid Rusyah dalam bukunya "Ladzatul Ibadah" adalah :
1.     Ingat semua dosa dan merenungkan bahaya yang diakibatkannya.
2.     Membulatkan niat, kehendak, dan tekadnya tanpa ragu untuk bertobat.
3.     Bersuci dan banyak beristighfar.
4.     Menyendiri seraya menumbuhkan rasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Membaca ayat-ayat yang menjelaskan tentang siksa dan hukuman Allah Subhanahu wa Ta’ala berikut hadist-hadits yang bermuatan rasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Merenungkan dan menghayati maknanya serta memposisikan diri sebagai obyek yang dimaksud oleh ayat dan hadist yang dibaca.
5.     Menangis dan meratapi kesalahan dan dosa yang telah diperbuatnya.
6.     Mengingat nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah diberikan kepadanya.
7.     Menumbuhkan rasa benci yang sangat pada perbuatan dosa. Karena dosa hanya akan menimbulkan kesengsaraan batin, dan menjatuhkan citra dan kehormatan di mata masyarakat, dan Allah SWT Maha Tahu atas segala perbuatan yang dilakukan oleh hamba-Nya.
8.     Mengangkat tangannya sambil berdoa dan bermunajat seraya mengakui dosa dan kelalaiannya. Juga meminta agar dianugerahi tobat, dan jalan kembali yang baik.
9.     Mengulang-ulang istighfar setiap waktu.
10.   Berjanji kepada diri sendiri dan ikrar di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam doanya bahwa akan senantiasa menjaga tobatnya dan istiqomah menjalankan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala.
11.   Menjaga diri dari lingkungan yang dapat menjerumuskan pada perbuatan dosa.
12.   Menambah kegiatan amal dan ibadah serta meningkatkan kualitas khusyu’ dan ikhlas dalam amal dan ibadahnya.
13.   Mengulang-ulang taubat, dan selalu berharap dan bertanya kepada diri sendiri apakah taubatnya diterima (harap-harap cemas).
14.   Merendahkan diri di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala atas dosa-dosa yang telah diperbuatnya.

Rabu, 08 Juni 2011

ATASI KESEDIHAN DENGAN SHOLAT

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh..

Aku diliputi oleh besarnya dosaku, namun setelah kubandingkan dengan ampunan-Mu, Wahai Tuhanku,…ampunan-Mu ternyata lebih besar. Wanita muslimah generasi pertama telah mengenal shalat sebagai hubungan antara hamba dengan Tuhannya, dan hanya orang-orang khusyu’ yang mendapat kemenangan dan keberuntungan di dalamnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya. " (Al-Mu ' minun ayat 1-2)

Mereka mendirikan shalat malam dengan taat dan khusyu’. Mereka meyakini itu sebagai bekal utama ke alam akhirat. Sesuatu yang sangat membantu dalam menyampaikan dakwah kepada orang-orang adalah dengan shalat. Mereka meyakini bahwa shalat memberikan kekuatan dan keinginan keras untuk menghadapi kesulitan dan masalah-masalah pelik. Mereka juga menyadari bahwa shalat malam adalah merupakan salah satu ibadah utama untuk bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, di mana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada Sang Da'i Pertama, (Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam), "Dan pada sebagian malam hari sholat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. " . (Al-Isra' ayat 79). Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala  memuji orang-orang yang bangun untuk shalat malam, "Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. " (Adz-Dzariyat ayat 17)

Anas bin Malik radhiallahu’anhu. meriwayatkan bahwasanya Rasulullah masuk ke dalam masjid. Beliau melihat ada tali yang terikat antara dua tiang masjid, kemudian beliau bertanya, "Untuk apa tali ini?"” Ini adalah tali Zainab radhiallahu anha. Bila dia lelah dan mengantuk, maka dia akan bergantung kepadanya”. Rasulullah  bersabda, "Bukalah tali ini. Hendaklah seseorang shalat dalam keadaan bersemangat saja, dan bila dia lelah hendaklah dia tidur." (H.R. Bukhari dan Muslim). Jadi, para wanita itu telah berusaha keras untuk mencapai ridha Allah, tetapi Rasulullah telah memerintahkan mereka agar jangan membebani diri mereka sendiri dengan sesuatu yang di atas kemampuan mereka, karena sebaik-baik ibadah adalah yang selalu dipelihara walaupun sedikit.

Kita mengetahui bahwa saat ini kebanyakan wanita, waktunya terbuang percuma dengan urusan-urusan dunia, siang dan malam. Seandainya mereka mau mendirikan shalat dua rakaat saja di penghujung malam, maka dengannya mereka dapat mengusir syaitan. Sebaik-baik urusan adalah pertengahannya. "Celakalah orang-orang yang berlebih lebihan," Rasulullah  menyebutnya tiga kali berturut-turut”. (H.R. Muslim)
Mutiara Kata : Kehidupan ini sangat singkat, maka jangan Anda persingkat lagi dengan kesedihan. Yakinlah kepada Allah bila Anda benar-benar jujur dalam keimanan, dan bergembiralah dengan hari esok bila Anda telah bertaubat.

oooOooo

Mengapa Allah menyuruh kita bangun bangun di tengah malam untuk melaksanakan sholat tahajjud? Apa rahasia di balik perintah Allah tersebut? Apakah betul orang-orang yang bertahajjud di tengah malam akan diangkat Alllah ke tempat yang terpuji? Mengapa Rasul sangat merkomendasikan Tahajud ? . Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan pada sebagian malam bertahajjudlah dengannya sebagai tambahan bagimu.Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji”. (Al- Isra’ ayat 79). Rasulullah pun bersabda, "Jika tidak karena memberatkan umatku, niscaya aku wajibkan tahajud ke atas mereka"

Kata tahajjud diambil dari kata hujud yang berarti tidur. Kata tahajjud dipahami oleh Al-Biqai dalam arti tinggalkan tidur untuk melakukan sholat. Sholat ini juga dinamakan sholat lail/sholat malam, karena ia dilaksanakan di waktu malam yang sama dengan waktu tidur. Rahasia bangun di tengah malam untuk sholat tahajjud, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, Sesungguhnya bangun di waktu malam, dia lebih berat dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya bagimu di siang hari kesibukan yang panjang”.(Al-Muzzammil ayat 6-7). Ayat ini mengandung dua hal yang sangat mengesankan, yaitu pertama, sengaja untuk bangun malam, dan kedua, bacaan di malam hari memiliki efek dan dampak yang lebih mengesankan. Dengan sengaja bangun malam hanya dapata dilakukan oleh orang yang memiliki niat kuat. Niat yang kuat pasti didorong oleh motivasi yang kuat, sehingga pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh. Apalagi sholat tahajjud adalah sholat sunnah, yang insya Allah orang yang melaksanakannya adalah orang yang memang punya niat yang ikhlas dan bermotivasi yang kuat. Lain halnya dengan sholat wajib, terkadang kita melaksanakan sholat wajib hanya sekedar “gugur kewajiban”.

Sholat tahajjud dilakukan harus setelah tidur (meskipun sebentar). Apa manfaatnya? . Sudah tentu bila bangun tidur pasti pikiran kita lebih segar. Bayangkan saja dalam sat1 hari, jantung kita berdetak 100.000 kali, darah kita mengalir melalui 17 juta mil arteri, urat darah halus dan juga pembuluh-pembuluh darah. Tanpa kita sadari rata-rata sehari kita berbicara 4.000 kata, bernafas sebanyak 20.000 kali, menggerakkan otot-otot besar sebanyak 750 kali, dan mengoperasikan 14 milyar sel otak. Manusia perlu istirahat, dan tidur adalah istirahat yang sangat baik menurut ilmu kesehatan. Dengan tidur berarti terjadi proses pemulihan sel tubuh, penambahan kekuatan dan otak kita kembali berfungsi dengan sangat baik. Tak heran jika Allah berkehendak agar sholat tahajjud dikerjakan setelah tidur agar pikiran yang fresh akan membantu kita untuk lebih khusyu’ memaknai ayat-ayat Allah yang kita baca.

Bacaan di malam hari lebih mengensankan bila dibandingkan di siang hari, Coba anda tanyakan kepada orang yang hobinya break-breakan (ORARI), mereka lebih senang memilih berkomunikasi di malam hari kira-kira pukul 2.00 – 4.00, karena suara yang dihasilkan di waktu itu lebih cukup bagus dan jernih, meskipun daya jangkauannya sangat jauh. Berbeda dengan siang hari, suara breaker tidak begitu jelas karena banyak frekuensi yang mengganggu. Hal ini menunjukkan bahwa bangun di tengah malam dan menunaikan sholat tahajjud sangat baik untuk berkomunikasi dengan Tuhan, apalagi jika seorang hamba dengan khusu’ memahami makna bacaan ayat Al-Qur’an yang dibacanya, seolah Allah sedang menasihati kita dari apa yang kita baca. Entah itu berkaitan dengan nikmat syurga, ancman siksa neraka hingga tiada terasa meneteslah air mata kita, hilanglah sudah beban di jiwa kita karena kita bukanlah apa-apa, hanya mahluk lemah yang berlumuran dosa.

Prof. Dr. Mohammad Sholeh, MPd dalam disertasinya berjudul “Pengaruh Sholat Tahajjud terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik : Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi” antara lain mengungkapkan bahwa dalam tubuh manusia ada satu hormone yaitu kortisol sebagai indikator stress terhadap seseorang. Ada dua Indikasi Hormon kortisol tinggi: seseorang dalam kondisi tress, imunitas menurun, kondisi kesehatan buruk dan rentan penyakit. Sebaliknya jika hormone kortisol rendah, kekebalan tubuh meningkat, jiwa tenang, otak jernih, kontrol emosi, yang baik yang berimbas pada komunikasi dengan lingkungan yang baik. Lebih jauh mengungkapkan bahwa system ini berbentuk kimia, cairan, atau sel. Setidaknya ada tujuh bentuk, diantaranya yang disebut dalam dunia kedokteran, yaitu hormon kortisol, eosinofil, neutrofil, sel-K, basofil, makrofag dan imunoglobulin (IgA, IgM, IgG, IgD dan IgE).
Sebagai contoh, darah itu berwarna merah. Bila diambil dan diberi reagent (sejenis zat kimia yang biasa digunakan untuk nge-tes golongan darah), warnanya bisa berubah dan berbeda bentuk. Perubahan dan perbedaan bentuk ini menunjukkan fungsi yang berbeda, seperti ada sel yang namanya MAKROFAG, diambil dari kata Makro (besar) dan fag (pemakan). Itu adalah sel yang berfungsi memakan sel lainnya yang tidak normal. Nah sekresi (proses mengeluarkan dari dalam tubuh) MAKROFAG tergantung kondisi Psikis seseorang. Jika kondisi jiwanya kacau, misalnya anak nakal, istri atau suami menyeleweng, pekerjaan kantor menumpuk, kondisi ekonomi jatuh, dan atau problem hidup lainnya biasanya seseorang akan mudah stress. Dalam keadaan seperti ini, jika otak kita diphoto, teksturnya akan terlihat kacau. Jika makrofag tidak bersekresi oleh tubuh, maka akan berbahaya. Jika sekresinya hipo alias kurang, jadilah rentan penyakit, baik itu yang ringan ataupun yang berat seperti kanker : prostat, ginjal, rahim atau payudara. Karena sel-sel yang tidak normal yang ada dalam tubuh tak termakan oleh MAKROFAG. Tetapi jika kita rajin sholat dan tahajjud, iInsya Allah tak akan ada kanker tersebut.

Sholat dan tahajjud yang dimaksudkan adalah sholat dan tahajjud yang benar-benar "khusu' dan ikhlas" sebagaimana  Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, "Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam".(Al An'aam ayat 162). Dengan sholat tahajjud yang dilakukan secara rutin, ikhlas, dan khusyu’ akan mampu menciptakan karakter baru serta tangguh bagi pelaksananya, sehingga kita akan memiliki persepsi dan motivasi yang positif yang nantinya akan terhindar dari stress.

Rosulullah seusai sholat Isya’ berjama’ah, beliau kembali ke rumah, kemudian menunaikan sholat sunah sebanyak dua rakaat. Selanjutnya beliau tidur dengan didampingi siwak dan sajadah disamping kepalanya. Pada sepertiga malam Rosulullah bangun dan berdoa. Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dijelaskan bahwa Rosulullah menunaikan sholat malam ketika mendengar ayam jantan berkokok. Sedangkan doa beliau adalah sebagaimana Surat Ali Imran ayat 191-194, “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. Ya Tuhan kami, sesungguhnya siapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada lagi orang-orang yang zhalim seorang penolong pun. Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman (yaitu) : Berimanlah kamu kepada Tuhanmu, maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah kami atas dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti. Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rosul-rosul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji”.

Kemudian mengambil air wudhu, lalu beliau menggosok gigi dengan siwak, barulah beliau menunaikan sholat tahajud. Sebelum menunaikan sholat tahajud, beliau membukanya dengan dua rakaat sholat sunah terlebih dahulu (sholat sunah iftitah). Zaid bin Khalid Al-Juhni menggambarkan mengenai sholat malam Rosulullah bahwasanya “Rosulullah memulai sholat malam dengan dua rakaat ringan (cepat), kemudian sholat dua rakaat yang panjang, lalu sholat dua rakaat lebih pendek dari dua rakaat sebelumnya, sholat dua rakaat lagi lebih cepat dari dua rakaat sebelumnya, sholat lagi dua rakaat yang lebih cepat dari dua rakaat sebelumnya, sholat kembali dua rakaat lebih cepat dari sebelumnya, dan terakhir sholat satu rakaat. Jadi semuanya genap tiga belas rakaat”. (HR Muslim). Dijelaskan oleh Imam Muslim bahwa tiga belas rakaat yang dilakukan Rosulullah tersebut, dua rakaat diantaranya adalah sholat sunah qabliyah (sebelum) shubuh, bukan sholat tahajud, sehingga akhir sholatnya adalah dua rakaat sunah qabliyah, bukan satu rakaat witir. Ibnu Majah mengatakan bahwasanya Rosulullah tidak selalu menunaikan sholat malam dengan tiga belas rakaat, terkadang beliau menunaikan sholat malam dengan sebelas rakaat, terkadang juga cukup dengan sembilan rakaat saja.

Di dalam shahih Muslim dikisahkan bahwa terjadi dialog antara sahabat Qatadah dengan ‘Aisyah istri Rosulullah. Qatadah bertanya mengenai sholat witirnya Rosulullah, dan ‘Aisyah menjawab bahwa beliau mengerjakan sholat sebanyak sembilan rakaat, beliau tidak duduk kecuali pada rakaat ke delapan. Pada saat duduk,beliau berdzikir dan membaca tahmid, tetapi beliau tidak salam. Kemudian setelah lama duduk, beliau berdiri untuk rakaat ke Sembilan. Dan pada rakaat sembilan ini,setelah duduk berdzikir dan membaca tahmid beliau mengucapkan salam. Setelah itu, beliau sholat dua rakaat dalam keadaan duduk, tetapi setelah beliau menginjak usia lanjut, beliau mengurangi jumlahnya dari Sembilan menjadi tujuh rakaat. Dengan tata cara yang sama ketika beliau menunaikan sholat witir dengan sembilan rakaat.

Rosulullah menunaikan sholat tahajud dengan bacaan yang pelan tapi masih dapat didengar dari kamar ‘Aisyah. Tidak selamanya beliau membaca pelan, terkadang beliau membaca dengan keras (jahr). Untuk bacaan yang hukumnya panjang,beliau membacanya dengan mad yang jelas dan benar-benar panjang. Pada masa akhir hidup beliau terkadang Rosulullah membaca surah di dalam sholat tahajud sambil duduk, setelah bacaan di dalam sholat tahajud tersebut kurang dari tiga puluh ayat, atau empat puluh ayat beliau berdiri menyempurnakannya.

Dalam riwayat yang lain, Rosulullah jika membaca surah dalam sholat sambil duduk, maka rukuk dan sujudnya juga dikerjakan sambil duduk. Begitu keterangan yang disampaikan oleh ‘Aisyah. Dan jika di dalam bacaannya terdapat ayat yang menyebutkan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala, beliau berdoa memohon kepada-Nya, jika membaca ayat yang berisikan mengenai adzab, beliau meminta perlindungan, dan jika beliau membaca ayat yang menyebutkan mengenai kesucian Allah Subhanahu wa Ta’ala, beliau bertasbih. Surah yang dibaca pada dua rakaat setelah tahajud adalah Surah Al-Kafirun dan Al-Zalzalah. Dan jika Rosulullah ketinggalan sholat tahajudnya karena tertidur atau beliau sedang sakit, maka beliau qadha’ sholat tahajudnya di siang hari dengan jumlah dua belas rakaat. Dua belas rakaat tersebut tanpa disertai witir, karena yang diqadla hanya sholat tahajudnya saja. Namun jika Rosulullah sedang sakit, beliau tidak melakukan sholat tahajud.
 (cpz)